Khayalan Kali Ini

Fokus

Berkhayal memang pekerjaan yang menyenangkan. 

“Rul, Turki Rul. Sama Yunani. Magical banget kan, Yunani”, itu sepenggal percakapan saya dengan Ruli minggu lalu. Mulanya, saya hanya surfing iseng saat pekerjaan rumah minggu lalu on point. Hari Sabtu, tak memiliki event di luar, konsep-konsep terselesaikan sesuai deadline dan hari masih siang. Kesenggangan itu mengantarkan saya pada cheating kecil-kecilan di halaman blog beberapa travellerCheating? itu sebutan untuk menyegarkan pikiran sebentar, membaca blog di sela-sela pekerjaan di kantor ;P. Lari sebentar dari Pinterest dan Ymail sama Goofydreamer juga sih, dua halaman yang selalu saya buka setiap hari.

Siang itu khayalan saya terbang ke Turki. Terdampar di beberapa blog traveller yang pernah liburan ke sana meninggikan khayalan-khayalan akan sunrise di atas balon udara di Cappadocia, menyusuri selat Bosphorus, hingga jalan-jalan sore di area Blue Mosque. Mengingat akomodasi yang tak murah untuk terbang ke sana, khayalan saya sekalian mampir ke Yunani. Turki dan Yunani, begitulah kiranya. Setelah surfing, tiba-tiba saya menghubungi Ruli via bbm. Biasanya Ruli akan merespon lebih cepat dibanding via Line.

Tanpa basa-basi saya bertanya pada Ruli jika ia berminat liburan ke Turki tahun depan. Selain negaranya bagus, biaya hidup sehari-harinya juga tak mahal-mahal amat. Biaya terbang kesananya memang lumayan sih, apalagi jika rupiah melemah seperti saat ini. Jawaban Ruli di luar dugaan, ternyata ia tak terlalu terpesona dengan Turki. Bagaimana dengan Yunani? “Negara lagi krisis kok mau disambangi”, ujarnya. Bukannya jika sedang krisis justru di sana apa-apa murah? Iya kan? Reruntuhan jaman Romawi yang magical, atau Santorini yang banyak dibicarakan orang itu?

Ruli berpendapat keamanan negara yang sedang krisis biasanya meragukan (benar juga sih, tapi ya belum tentu juga kan?). Kemudian ia menyebut Jepang dan Selandia Baru, dua negara yang ia idam-idamkan dari dulu. Jepang? Pesona kekunoan dan kekiniannya yang harmonis menjadi daya tarik tersendiri. Selandia Baru? siapa tak terpesona dengan landscape-nya yang persis bagai lukisan itu? Dengan domba-domba yang damai menikmati rerumputan hijau? Dari Turki, khayalan saya melayang ke Selandia Baru.

Iseng-iseng mengetik “biaya liburan ke Selandia Baru” di Google, saya terdampar di blog seorang perempuan muda yang pernah traveling berdua dengan temannya ke sana. Setelah selesai membaca petualangannya di sana membuat saya kembali berujar dalam hati, “Semua memang berawal dari khayalan, fokus, kemudian bekerja mewujudkannya”. Dari Selandia Baru, khayalan saya terhenti. Saya teringat kembali, bukannya selama ini saya berkhayal menikmati musim panas di Paris? Sudah berapa kali saya menyebut Paris di blog ini? Bukankah khayalan pada Paris sudah saya tanam dari dulu?

Turki, Yunani, Selandia Baru kemudian teringat Paris. Khayalan saya kemana-mana ya? ;|

Sepertinya saya harus belajar lagi tentang apa itu fokus. Mengerucutkan khayalan-khayalan yang bertebaran pada satu atau dua saja yang saya impikan sejak dulu. Yang saya butuhkan saat ini mungkin hanya fokus pada Eropa. Fokus pada Paris. Menikmati beberapa hari di Paris, kemudian mampir ke Milan. Atau kemana saja di sekitar Perancis. Yang penting khayalan saya pada Paris sudah pernah terwujud. Unfortunately, fokus saya pada Paris tiba-tiba agak belok ke Amerika. Alih-alih hanya liburan, saya berkhayal kenapa tidak sekalian saja belajar apa gitu, semacam kursus musim panas. Jalan-jalannya dapet, ilmu-ilmu baru juga dapet.

Terbanglah khayalan saya ke New York. Bukan karena ingin bertemu dengan Alice Gao ;), hanya saja belakangan ini perhatian saya tertuju pada Parsons School. Sekolah desain ternama yang membuat saya berkhayal ingin mengambil kursus musim panas tahun depan. Kursus singkat desain interior atau fotografi. Anda pernah tahu YouTuber kembar ternama asal Inggris, Finn dan Jack Harries? Jika belum, coba mampir ke sini. Nah, salah seorang dari mereka, si Finn lagi mengenyam pendidikan arsitektur di Parsons. Awalnya tahu tentang Parsons saat ia memposting hari pertamanya di sana. Saya bukan penggemar mereka berdua, hanya saja pertama kali tahu Jack dan Finn, saya terpukau pada passion mereka. Masih muda, berkelana ke banyak negara melalukan apa yang mereka cintai ; videografi. Saya berkhayal masuk kelas di hari pertama di Parsons, bertemu wajah-wajah baru, mereka-reka materi pelajarannya, membiasakan diri mengerjakan tugas-tugas berbahasa Inggris, dan sebagainya. Eh, sebelum masuk kelas pagi, saya berjalan menyusuri jalanan New York dengan Starbucks di tangan kanan, plus headphones di telinga. Membayangkannya kok keren amat ya? ;)

Lagi-lagi saya harus belajar fokus. Dan Paris bisa jadi khayalan yang harus diwujudkan lebih dulu.

Kemarin malam saya mulai iseng-iseng mencari harga penerbangan dari Jakarta ke Paris kemudian pulang lewat Milan. Ternyata harganya juga tak mahal-mahal amat. Dibanding penerbangan ekonomi ke Afrika yang sudah pasti lebih dari 20-an, mendapati harga penerbangan di bawah 15 juta membuat saya bersemangat kembali untuk tidak sekedar berkhayal.

Hanya butuh niat yang matang, fokus pada tujuan, bekerja, dan biarkan khayalan-khayalan tadi mencari jalannya sendiri. Jis, wujudkan!

***

Just when you think the road is going nowhere
Just when you almost gave up on your dreams
They take you by the hand and show you that you can

You can go higher, you can go deeper
There are no boundaries above and beneath you
Break every rule ’cause there’s nothing between you and your dreams

Kris Allen – No Boundaries

P.S. Barangkali dari Anda ada yang berkhayal mau berkelana kemana gitu, negara mana yang ingin sekali dikunjungi, bisa meninggalkan khayalan Anda di kolom komentar. Siapa tahu, tahun depan kita bisa bertemu di Paris? ;) Oh iya, beberapa hari yang lalu Atre, teman baik yang tulisannya selalu berhasil membuat saya terpesona, menulis artikel ini. Mampir ya guys! ;))

3 thoughts on “Khayalan Kali Ini

  1. Ayo difokusin lagi mimpinya, semangat nabungnya, semangat kerja dan ngayalnya :-)
    Aku minggu depan berangkat ke Paris (pulang dari Roma) dan semuanya berawal dari khayalan jugak. Khayalanku selanjutnya kepengen liat aurora borealis langsung hihi.. Awalnya juga aku takut ngayal yang kebangetan kayak gini, tapi satu-persatu kesampean Alhamdulillah

  2. Saya masih fokus berkhayal 100 milyar buat jalan2 keliling dunia.. Semoga semesta membukakan jalan dan ide2 menuju kesana..amin.. See you in paris man

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.