Ya, saya tak suka Meringue. Cukup.
***
Bagaimana rasanya mencicipi salah satu dessert di restoran baru, niat anda santai sambil mencoba dessert disana, kemudian rasanya berantakan? Saya mengalaminya. Dahi saya mengerut seketika.
Ada salah satu restoran Afrika Selatan yang bisa saya centang menjadi salah satu tempat makan enak di Lagos. Rhapsody, nama restoran yang berada di salah satu mall yang cukup baru, Ikeja Mall. Pertama kali kesana, saya terpikat dengan beberapa main dish yang mereka tawarkan. Selain rasa, presentasi menu-menu mereka bisa saya masukkan A-list dish untuk ukuran restoran di Lagos.
Namun tidak semuanya menu dengan nama-nama asing yang ada di daftar menu mereka memuaskan indera pengecap saya. Kesan gagal saya rasakan dari Mango Meringue with Strawberry Sauce. Siang itu niat saya memang ingin mencoba dessert mereka, namun pilihan pertama saya rasanya sungguh berantakan. Mango Meringue with Strawberry Sauce manisnya tak karuan. Paduan mangga kalengan yang sudah manis, ditambah dengan potongan meringue yang amat sangat manis, plus satu scoop es krim vanila dengan saus stroberi membuat saya langsung berkata “This dessert is banned, no more meringue!”.
Meringue sejatinya adalah salah satu olahan dessert manis yang biasanya ada di menu Perancis dan Swiss. Terbuat dari putih telur dan gula dengan proses kocok berkecepatan tinggi kemudian dipanggang di oven hingga mengeras. Rasanya yang manis dan ringan barangkali menjadi daya tarik meringue, namun sebagai penggemar dessert, meringue tidak termasuk dalam daftar saya.
Untuk satu porsi dessert ini saya harus merogoh N1400 atau sekitar 90 ribu rupiah. Harga yang cukup mahal untuk ukuran dessert dengan rasa berantakan. Tampilannya sih bagus, rasanya yikes!.
Untuk menghibur hati, nikmati sajalah foto yang saya ambil, Mango Meringue with Strawberry Sauce. Banned!