Siang tadi saya menemukan tulisan ini. Tak sengaja hingga saya menikmati setiap kalimatnya.
Sambil menikmati sepotong Tart aux Broccoli and Chicken di salah satu kedai, mata saya membaca postingan tadi secara perlahan. Menikmati setiap kalimatnya. Tulisan sederhana namun teramat menyentuh yang ditulis Bang Nuran (begitu biasa saya memanggilnya) saat ia bertemu (Alm) ayahnya di dalam mimpi.
Tiba-tiba saya teringat Bapak.
Kotak kecil di atas itu untuknya. Siang tadi akhirnya saya membawa pulang setelah hampir tiga kali melihatnya dari etalase. Saya memilihnya karena teringat benda pertama kali yang ia pegang saat saya pulang tahun lalu. Jam tangan. Ya, jam tangan abu-abu saya melingkar di pergelangan kanannya. Mungkin ia sudah teramat bosan dengan jam tangan Seiko sederhananya. Hehehe.
Tenang Pak, nanti jika saya sampai rumah (kembali), tak perlu menggelangkan jam tangan saya.
Lagos, 9 : 39 pm.