
Berawal dari instagram yang populer itu, saya bertemu dengan salah satu fotografer keren. Proudly introduce to you, Alice Gao.
Pertama kali melihat salah satu gambar yang ia posting, saya langsung kesemsem dengan cara ia membidik gambar. Cerdas dan Indah. Instagramnya adalah must-follow-account. Bagi saya kecerdasannya sempurna. Subyek yang ia tangkap, ide, teknik, pencahayaan, komposisi dan warna, semuanya memiliki wow-factor. Semuanya mengagumkan.
Dari instagram saya berkunjung ke Lingered Upon yang sekali lagi, bellissima!. Kenapa saya menyebut blognya indah? Pertama, konten. ia sering memposting Food and Still Life Photography dimana keduanya adalah jenis fotografi yang saya suka. Kedua, foto-foto yang ia posting semuanya memanjakan mata. Obyeknya indah dan dimensinya besar. Saya termasuk baby blogger yang tidak suka dengan blog makanan/fotografi yang memposting gambar berukuran kecil atau bahkan nanggung. Karena menurut saya kekuatan foto ataupun gambar itu salah satu kekuatan nyata sebuah blog makanan/ fotografi yang harus disajikan dengan kualitas baik. Picture speaks louder than words rite? Dan Gao tau benar bagaimana menampilkan bidikannya di blog. Ketiga, blognya bersih, desainnya bersih, font-nya, layout, semuanya indah. Cerdasnya Gao menamai blognya Lingered Upon, dalam bahasa inggris Lingered memiliki arti ‘berlama-lama’ dan yap! Saya jamin anda betah berlama-lama berkunjung ke blognya.
***
Paduan memotret makanan di tempat keren adalah salah satu hal yang membuat saya terkesima dengan hasil bidikan cewek berusia 24 tahun ini. Ia banyak memotret makanan keren di berbagai tempat keren seperti di NYC, kota yang ia tinggali saat ini (deep breath) dan beberapa tempat luar biasa lainnya (baca : Paris).
Selain objek-objek bidikan yang selalu indah dan menarik, Gao teramat pandai memainkan cahaya hingga hampir semua hasil bidikannya cemerlang dan (tentu) memiliki ciri khas. Angle-angle yang tak biasa kerap membuat saya geleng-geleng saking bagusnya. Memotret dari atas adalah salah satu ide keren yang sedang saya pelajari.
Menurut saya pribadi, memotret itu membutuhkan ketajaman indera penglihatan yang tanggap saat melihat objek. Semacam bakat juga mungkin. Coba perhatikan karya-karya Gao, sepertinya mudah membidik objek-objek menarik, namun bagi saya, jika pembidiknya tak memiliki ketajaman indera terhadap hal-hal bagus (dan tak terbiasa melihat hal-hal bagus) hasilnya mungkin akan biasa. Selain itu ya tentu saja sebuah foto kualitas prima juga dihasilkan dari kamera profesional yang yahud. Milik Gao sepertinya harganya (deep breath – again) hingga hasilnya flawless.
Dari Gao saya belajar banyak bagaimana menangkap objek-objek bagus, permainan cahaya, komposisi, dan karakter foto. Saya belajar menampilkan hasil bidikan yang bagus meski yah, jangan membandingkan hasil bidikan saya dengannya, masih jauh (smiling). Maklum selain kamera saya masih kamera standar, dulu juga nilai mata kuliah fotografi saya hanya B (damn I was so bad that time), saya masih dalam tahap belajar. Jika anda perhatian dengan foto yang saya posting di blog akhir-akhir ini, saya berusaha menampilkan foto dengan dimensi besar, kenapa? Selain untuk memuaskan penglihatan anda, itu semua terinspirasi Lingered Upon.
Anyway, saya memilih beberapa hasil bidikan dari teman setia saya yang sederhana, Sony NEX-5 untuk postingan ini. Kualitasnya pasti jauh lah dari Gao, tapi untuk pemula bidikan seperti ini tidak buruk bukan, toh practice makes prefect, isn’t it? hihihi.
Enjoy!
Hey ya! saya sempat memposting foto mawar yang saya potret saat lewat di floristy ke akun instagram, dan see! Gao commented on that pic, hihihi :