
Kemarin kamis flatmate saya, Andhi kembali dari short vacay setelah hampir tiga minggu di Indonesia. Tak ada kebahagiaan yang tergantikan saat melihat oleh-oleh khas Indonesia yang mustahil ditemukan di Lagos terlihat didepan mata.
Sore itu saya masih disibukkan dengan meeting dengan sebuah bank hingga sore. Terjebak macet sialan di Lagos bukan hal baru jika saya kembali dari Victoria Island ke Ikeja pukul empat sore. Mas Andhi, begitu saya memanggilnya telah tiba kembali disini. Ia langsung tancap dari bandara dan menyempatkan mampir ke kantor seperti biasanya. Ia mengabari saya bahwa ia sudah sampai sedang saya menyabarkan diri didalam mobil karena macet yang tak masuk akal.
Tiba di rumah sekitar pukul delapan malam dan mendapati mas Andhi tidur lelap di kamarnya. Saya mengintip sedikit koper yang ia buka sebelumnya hingga bisa melihat barang berharga tegeletak dilantai. Apa itu? Salah satu titipan saya penting yang wajib dibawa setiap kali teman saya mudik ke Indonesia. Barang berharga itu hanyalah kecap, saus sambal, kue kering, terasi, tempe kering, dan kadang bumbu pecel. Mungkin oleh-oleh ini terlihat biasa bagi anda namun bagi perantau sejauh saya, mereka berharga.
Inilah oleh-oleh dari Indonesia kali ini :










