Saya bukan pecandu film. Nonton hanya jika saya ingin, atau sekedar sedang butuh hiburan. Baru saja, saya menuntaskan sebuah film yang tayang empat tahun lalu. Itupun secara tak sengaja saya copy dari hardisk teman. Semalam. Saya tahu, tulisan setelah ini mungkin akan terdengar klise, apalagi jika anda pecandu film. Anda akan menganggap saya garing, bukan?
Selepas sahur, dengan mata yang kembang kempis saya terus merekam beberapa nilai dari Sang Pemimpi. Tentang indahnya persahabatan sedari kecil, pekatnya tantangan dan rintangan hidup, tentang semangat dan kobaran akan mimpi-mimpi besar. Mimpi-mimpi yang kadangkala juga bisa kembang kempis. Mimpi-mimpi yang pantang untuk tidak diwujudkan. Mimpi tentang dua orang yang menggebu untuk bisa meraih Paris, sebagai tempat melanjutkan pendidikan pasca sarjana yang kiranya mustahil untuk keduanya. Mustahil untuk dua orang yang sejak kecil tumbuh dari kekurangan. Tapi toh, saya tersenyum sepanjang film.
Ada dua hal yang kemudian memaksa saya untuk kembali bangun. Mimpi dan Paris. Anda tak perlu menebak lagi kenapa blog ini mengandung kata Pemimpi, dan Paris, sejak dulu ada di benak saya. Eropa lebih tepatnya. Mimpi dan Eropa bagai dua kata yang amat indah, yang tak bisa saya pisahkan satu-satu. Saya tahu, saat ini saya tidak sedang hidup di Indonesia, di tanah kelahiran saya. Saya tahu, saya belum menginjak Paris. Tapi saya tahu, bahwasanya saya sedang bekerja untuk kesana. Ada satu kata lagi yang membangunkan saya, Bekerja. Hampir sepanjang film saya menangkap nilai bahwa mereka bekerja. Keras sekali. Tak kenal lelah, panas, peluh, putus asa, hingga mereka bisa menggenggam apa yang mereka impikan sedari kecil. Saya pun sadar, saya masih berusaha untuk bisa meraih Paris, bukan sekedar melihat indahnya menara menjulang yang terlalu cantik saat malam, atau menikmati secangkir cappucino dan croissant hangat di kafe-kafe kecil nan cantik yang bertebaran dimana-mana. Tapi benar adanya, melanjutkan pendidikan di ranah Eropa masih ada di benak saya. Di hati saya.
Saya tidak sedang bersantai ria. Saya bekerja, bekerja untuk bisa merubah nasib dengan cara saya sendiri. Dengan kemandirian, dengan semangat untuk mematahkan setiap rintangan yang getir. Yang acap kali saya temui disini. Mimpi-mimpi besar tak akan pernah mudah. Mereka butuh untuk diperjuangkan dan saya masih berjalan setapak demi setapak. Ada saatnya saya akan lelah kemudian istirahat sejenak. Tapi saya tidak akan membiarkan mimpi saya tentang Eropa mati begitu saja. Tahun ini saya melepas kesempatan lagi untuk kesana, bukan karena saya tak mampu. Tapi ada hal besar lain yang penting untuk diwujudkan lebih dulu. Saya berada di deretan manusia yang percaya bahwa setiap hal besar akan terjadi selaras dengan waktu yang tepat. Saya tak akan pernah ragu bahwa Eropa masih memiliki pintu untuk saya datangi.
Saya tersadar, kemarin malam saya menemui seseorang yang sejak dulu saya kagumi. Kagum akan kerja kerasnya pada mimpi-mimpi besar yang ia idamkan sedari kecil. Di dalam mimpi, yang random sekali, saya berhadapan dengannya, duduk dan mendengarkan petuah-petuahnya akan mimpi-mimpi yang ia raih. Andai saja mimpi tadi malam bukan hanya sekadar kembang tidur. Siapa tahu, pemimpi besar itu bisa saya temui suatu hari nanti.
Saya selalu jatuh hati pada orang yang bekerja keras untuk mimpi-mimpinya. Saya selalu jatuh hati pada orang yang memiliki keteguhan hati, yang memiliki ketangguhan dan kesabaran menghadapi setiap tantangan hidup. Orang yang mampu melihat dunia, yang percaya bahwa hanya keyakinan dan kekuatan dirinya lah yang mampu mewujudkan mimpi-mimpi. Orang yang berjuang, yang tidak hanya duduk manis memandangi langit dan berharap mimpi-mimpi bisa menemukan jalannya sendiri.
Semoga video pendek ini bisa menyemangati anda yang memiliki mimpi sama akan Paris :).
Lagos, 5 : 24 AM.
One of the best movies, indeed. Even though I like Laskar Pelangi more.
Well, go go go Azis. I believe you can visit Paris someday. God will grant it for people who believe. But, visit korea first, alright? :) ㅋㅋㅋ
Yup Paris is in my heart and always be :) Will fight for it. Thanks Thom, meet ya in Korea!
Cheers.
yes i believe you still on track to Paris…and someday you will get there
Thankios Virgo! I do believe so :))
Cheers!
Azis.