
Semur daging mengingatkan pada Bapak, ini menu kesukaannya!.
Kemarin sepulang dari kantor pukul tujuh malam saya langsung bergegas ke dapur mengupas kentang. Saya tak sudi bermain komputer tablet dulu karena biasanya malas akan melanda kemudian tak ada makan malam.
Saya berpikir akan mengolah sekilo kentang yang saya beli minggu lalu seharga dua ratus naira menjadi bagian dari sup sayur. Tiba-tiba flatmate saya menyeletuk “bikin semur aja!”. Saya pun mengangguk. Bolehlah, sup sayur sudah sering kita masak dan semur bukan pilihan yang buruk. Apalagi didalamnya akan ada kentang goreng setengah matang dan telur rebus menyelam dengan daging sapi. Saya sudah terbayang rasanya.
Memasak semur tak sulit. Cukup bermain dengan bumbu dasar, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, kaldu, merica dan yang terpenting, kecap!. Ini bumbu dasar yang kita racik kemarin. Simpel karena memanfaatkan bumbu yang kami punya. Sebenarnya resep semur masih membutuhkan jahe, pala, cengkeh, dan tomat. Jelas rasa semur buatan Ibu lebih maknyus karena bumbunya lengkap. Rasa yang kami hasilkan kemarin? Jangan salah! Enak! Simpel, mudah dan cepat memasaknya. Resep kemarin malam ini menandakan saya harus merelakan kecap saya berakhir :( Persediaan kecap saya berakhir! Saya tidak lagi punya kecap!!! *lebai ah*
Baiklah, tahapan memasak semur kurang lebihnya seperti ini ;
Irisan bawang putih dan merah ditumis terlebih dahulu dengan cabe rawit sampai harum. Kemudian masukkan daging sapi hingga setengah masak. Tahap selanjutnya tuangkan kecap manis dan terus diaduk diatas api sedang. Jika tidak diaduk, apalagi anda memasaknya dengan api yang besar, kecap akan menimbulkan aroma gosong, karena bagaimanapun kecap memiliki bahan dasar gula. Setelah daging masuk dan tercampur dengan bumbu-bumbu tadi, tinggal masukkan kentang yang sudah digoreng setengah matang sebelumnya, dan jangan lupa telur rebus. Tambahkan merica bubuk agar sedikit spicy. Setelahnya? Tinggal tambahkan air secukupnya agar semuanya tercampur rata dan daging masak sempurna. Tunggu hingga air tadi mendidih sempurna tanda semur siap dihidangkan dengan nasi panas. Wow! Makan malam murah meriah yang rasanya saya jamin enak!. Oh iya, semur memiliki dua tipe, basah dan setengah basah. Semur yang kami masak tipe setengah basah, artinya tidak memiliki kuah yang melimpah seperti yang biasa dimasak Ibu saya. Semur resep Ibu saya memiliki kuah yang setara dengan soto namun isiannya yang banyak mampu menyeimbangkan porsinya.
Semur mengingatkan saya pada Bapak. Ia menyukainya dan selalu lahap jika Ibu memasak menu kesukaannya dengan kentang, tahu, telur rebus dan soun. Teman terbaik dari semur daging yang biasa diracik Ibu saya tentu sambal tomat segar. Ah bagi saya, apapun yang masakan rumah yang diracik sendiri oleh seorang Ibu, rasanya selalu luar biasa. Apalagi jika bukan karena ada bumbu cinta didalamnya, tapi benar, tak ada masakan seenak racikan Ibu sendiri! Dan saya bersyukur memiliki Ibu yang jago masak! She is amazing! Jadi rindu masakannya :)



Fellas, memasak sendiri itu nikmat, percaya saja!
Cheers.
Kunci semur memang ada pada kecap. Kecap yang terbaik (bukan iklan) buat semur adalah Bango :D
Agree mas! Thanks fo coming yes.
You’re welcome. Thanks for following :D
Pleasure on me mas, pengen bisa nulis cerdas kayak sampean karo bang Nuran :D Blognya masi baby! Kudu sering-sering nulis biar terlatih.